audit bangunan

Macam-Macam Metode Audit Bangunan

Audit bangunan merupakan sebuah istilah yang kita kenal sebagai bentuk pengujian terhadap sebuah struktur bangunan untuk mendeteksi kerusakan. Kerusakan yang dimaksud bisa berupa retak bangun, pondasi yang turun, bangunan mengalami goncangan yang berisiko keruntuhan dan sebagainya.

Audit bangunan bisa kamu lakukan secara periodik semenjak awal kamu membuat strukturnya. Tujuan agar tidak terjadi hal-hal yang fatal dan merugikan banyak orang. Biasanya kegiatan audit ini dikerjakan oleh para konsultan atau jasa inspeksi yang telah bersertifikat dan diakui oleh pemerintah.

Tujuan Audit Bangunan di Bidang Konstruksi

Beberapa orang yang belum paham pasti menganggap audit bangunan adalah sebuah aktivitas yang menghabiskan uang perusahaan, karena memang biayanya yang cukup mahal. Tapi ketika kita sadar akan fungsinya maka kamu akan tau seberapa pentingnya pengujian ini.

Tujuan audit bangunan sebenarnya adalah untuk menghindarkan kerusakan yang lebih fatal dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar. Selain itu juga sebagai upaya menjaga keamanan mereka yang beraktivitas di dalam gedung.

Oleh karena itu bangunan tinggi memerlukan pengujian secara periodik agar meminimalisir kerugian yang akan terjadi masa yang akan datang.

Berbagai Macam Metode Audit Bangunan

Dalam proses audit bangunan memang banyak tahapan yang harus dilalui dan prosesnya juga cukup panjang. Secara umum untuk pengujian bangunan akan dimulai dengan tahap perencanaan, kemudian persiapan pengujian, proses pengumpulan data, pengecekan dan lanjut tahap pemeriksaan tingkat lanjutan. Proses ini ada baiknya memang kita serahkan pada jasa audit bangunan profesional yang sudah ahli dan punya banyak pengalaman.

Berdasarkan Permen PU NO. 25 tahun 2007 berikut ini beberapa metode audit yang bisa kamu gunakan sebagai pedoman pengujian :

  • Core Drill

Core drill merupakan pengujian yang dilakukan pada beton dengan cara mengambil sampel menggunakan bor khusus, sampel ini bisa kamu ambil ketika beton sudah jadi dan berdiri kokoh. Sampel tersebut bisa kamu bawa ke laboratorium guna mendapatkan pengujian lanjutan.

Apabila hasil dari core drill cukup memuaskan maka bisa kamu lanjut dengan pengujian metode lain. Ingat satu metode tidak bisa menggambarkan kemampuan beton secara keseluruhan.

  • Rebar Scan atau NDT Test

Rebar scan atau NDT test atau non destructive test merupakan sebuah teknik pengujian yang menggunakan alat scanner pada permukaan beton yang sudah berdiri secara kokoh. Hasil dari proses scanning akan memperlihatkan data-data yang berkaitan dengan beton yang sudah kamu bangun beserta kelayakannya.

  • Ultrasonic Pulse Velocity Test atau UPV Test

UPV test merupakan sebuah teknik pengujian untuk mengidentifikasi kekuatan dari beton dengan memanfaatkan gelombang ultrasonic yang diarahkan kepada beton. Dari hasilnya kamu akan bisa melihat apakah beton yang kamu buat terpengaruh dan seberapa besar sih pengaruhnya.

Cara kerjanya yaitu dengan mengarahkan gelombang ultrasonic ke arah tembok beton, diamkan beberapa menit. Jika waktunya sudah selesai maka nanti kamu akan bisa melihat bagaimana efek gelombang ultrasonic tersebut memberikan pengaruh kepada tembok beton yang kamu buat.

  • Hammer Test dengan Schmidt Hammer

Metode hammer test merupakan sebuah pengujian yang menggunakan sebuah alat khusus yang kita kenal dengan Schmith hammer. Dengan metode ini maka kamu bisa memperoleh data yang terkait dengan hemogenitas dan juga daya tahan dari beton itu sendiri.

  •  Pulse Echo Test

Pulse echo test merupakan bagian dari metode pengujian yang menggunakan gelombang ultrasonic. Yang mana berfungsi untuk menganalisa dan menemukan kerusakan yang terjadi pada dinding. Apabila data yang ditampilkan mengalami error atau tidak sempurna maka kamu bisa langsung melakukan perbaikan.

Jika memang kerusakan yang ditampilkan tidak terlalu fatal biasanya pihak jasa audit bangunan akan menyarankan untuk perbaikan. Sedangkan jika kerusakan sudah menjalar dan berujung fatal biasanya mereka akan menyarankan untuk melakukan pergantian serta untuk sementara waktu bangunan tersebut tidak bisa ditinggali.

  • Underwater Inspection

Ini merupakan pengujian atau inspeksi terhadap struktur beton yang ada di laut. Biasa diperuntukkan bagi jembatan maupun dermaga. Pengujian ini bisa kamu lakukan sebagai upaya pemeliharaan kondisi fisik jembatan atau dermaga. Untuk hasil yang lebih akurat biasanya akan dilakukan penggabungan metode yaitu visual inspection dan NDT test underwater.

  • Loading & Monitoring

Bentuk pengujian ini bisa kamu pilih apabila ingin mengetahui kemampuan beban maksimal dari sebuah struktur konstruksi sebuah bangunan. Nah untuk mendapatkan hasil loading test yang akurat kamu bisa menggunakan metode static loading test dan juga dynamic loading test.

  • Struktur Analisis

Struktur analisis adalah pengujian yang menentukan efek dari beban struktur pada kondisi fisik bangunan dan komponennya. Analisisnya bisa meliputi ketahanan bangunan terhadap beban. Karena tidak bisa kita pungkiri bangunan punya kekuatan yang berbeda-beda walaupun sudah menggunakan material yang berkualitas. Oleh karena itu metode struktur analisis ini bisa membantu kamu mengidentifikasi kerusakan lebih awal.

Itulah tadi berbagai metode audit bangunan yang bisa kamu pakai untuk mengidentifikasi kerusakan bangunan secara periodik. Ingat proses pengujian bukan hanya di awal pembangunan selesai tetapi secara periodik kamu tetap harus melakukan pengujian sebagai bentuk perawatan bangunan.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *